link 2
blog
CISEWUKU HILANG DI TELAN ZAMAN
curhatan
malam
lanka's puisi
kekasih
Laksana cermin dalam resonansi jiwa
Yang menggetarkan palung hati hingga keraga
Dan menghantarkan kehangatan bara
dari bekunya hati sang kelana
kesetiaan agung pada dera kerinduan
laksana pantai menanti ombak dalam pelukan
yang teredam pada dalamnya kebisuan
seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
pucuk-pucuk kasihmu tak juga meredup
mencumbui lautan sukma yang kuyup
dalam serenade desiran angin sayup
karang-karang kesabaran yang tumbuh di lubuk kalbu
meleburkan kebimbangan sang peragu
saat luka kuburkan semburat hasrat perindu
dari kelam kelabu cerita lalu
butiran hujan yang jatuh selayak mutiara
terbungkus rapi dalam kado asa
untuk kau buka jika saatnya tiba
andai mampu kusibak jendela masa
sanjung puji dalam serambi janji
terucap lugas pada paras sejati
demi ikrar atas cinta suci
rekatkan dua hati yang terpatri
cisewuku
Sudah lama, aku menyulam khayalan pada tirai hujan
menata wajahmu disana serupa puzzle,
sekeping demi sekeping, dengan perekat harapan di tiap
sisinya
lalu saat semuanya menjelma sempurna
kubingkai lukisan parasmu itu dalam setiap leleh rindu
yang kupelihara di sudut hati dengan rasa masygul
dari musim ke musim
“Kekasihku selalu memendam rahasia dan misterinya
sendiri,
pada langit, pada hujan,” bisik lirih angin
terbata-bata.
Dan seketika, linangan air mata hujan menjelma
bagai deras aliran sungai yang menghanyutkanku jauh ke
hulu
dimana setiap harapan kita karam disana
Sudah lama, aku memindai sosokmu pada derai gerimis
memastikan setiap serpih mimpiku untuk bersama
membangun surga di ranah jelita dapat menjadi nyata
tapi selalu, semuanya segera berlalu
dan sirna bersama desir angin di beranda
“Percayalah, engkau ada dinadiku dan cintaku padamu ada didarahku,” hatiku berbisik pelan ketika bayangmu, perlahan memudar dibalik rinai hujan…
kumpulan puisi lanka
“Akhir Yang Tidak Selalu Sempurna”
Ketika kamu dan aku tiba
di sini…
diantara ruas jarimu; jariku
tertawa, termenung
bersama waktu yang berlangsung
Kau tersenyum padaku.
Kita menunggu pagi yang pasti
Esok yang cerah dan kebahagiaan di hari nanti
Kita terikat akar dan tanah
menyatu dalam kekuatan satu
dan tak pernah padam
Ketika nanti kau tumbuh dan berkembang
Tebaran pesona aphrodite selalu kan kau bawa
Mentari selalu kan bersinar
dan aku selalu kan berada di sisimu
diantara ruas jarimu; jariku
tertawa, termenung
bersama waktu yang berlangsung
Semua menjadi pasti
kembang api dan istana pasir
serta gegap gempita pesta
melebur kita dalam pelukan
Bersama zeus aku bawa bintang kembali bersinar
untukmu seorang dewiku
dan pelangi di antara kita.
Simpan bait terakhir lagumu
untuk kita bercumbu di lain waktu