CISEWUKU HILANG DI TELAN ZAMAN
By :
Alif Ahmad Peryoga S
Cisewu adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten garut
di wilayah selatan,walaupun namanya begitu sederhana tetapi memiliki arti yang
sangat luas dimana nama itu berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti cai
sarebu.nama itu di ambil karena di pusat kota cisewu terdapat seribu mata air
yang membentuk sebuah situ dan di pakai sebagai sumber air untuk kehidupan
sehari-hari warga cisewu.airnya sangat jernih bahkan sebagian orang apalagi
yang dari luar kota mengangap itu adalah obat segala penyakit termasuk obat
cepet dapet jodoh.
Letak geografis dan astronomisnya cisewu berada di
perbatasan antara 3 kabupaten yaitu garut,bandung juga cianjur.sehingga banyak
juga warga cianjur selatan yang ikut mengenyam pendidikan di
cisewu.lingkunganya yang agamis serta alam yang indah membuat aku selalu kangen
untuk pulang.setiap warga saling mengenal hubungan sosialnya sangat baik bahkan
kadang-kadang kalau ada satu orang yang dapat rizki pasti di bagi pada tetangga-tetangga
terdekatnya.cisewu di apit juga oleh sungai cilaki perbatasan ci anjur yang airnya mengalir deras dan jernih di
tambah hamparan sawah yang hijau serta hutan lindung yang masih banyak di
penuhi pohon-pohon besar membuat udara di sana sejuk dan menyegarkan bahkan
paman saya terkadang ikut berburu babi hutan yang suka merusak ladang warga
tiap hari minggu.semarak obor lomba2 keagamaan serta nadoman yang selalu di
bacakan anak-anak sebelum shalat magrib dab tadarus quran di mesjid membuat
nuansa islaminya makin terasa.ketika musim kemarau tiba anak-anak bermain
bersama di lapang lemah luhur dengan permainan-permainan tradisional yang menuntut kekompakan serta gotong royong
sehingga di antara mereka saling menggenal
Tetapi hari ini suasananya sangatlah berbeda,arus
modernisasi yang menghantam cisewu membuat banyak sekali perubahan,terlebih
perubahan yang negative.warga masyarakat menjadi individualistis,mementingkan
kepentingan pribadi.jarang sekali adanya gotong royong semua berorientasi pada
uang.anak-anak yang biasa main bersama di lapangan kini bermain asik dengan
game-game di komputernya dan itu memberi efek pada rasa sosialnya,tidak ada
lagi nadoman dan tadarusan di mesjid.yang biasanya bada magrib anak-anak
berkumpul di mesjid kini berpindah ke pnggir-pinggir jalan dan terminal.di
tambah dengan prostitusi dan penebangan liar yang di lakukan orang-orang yang
tidak bertanggung jawab membuat cisewu menjadi gersang,penat dan tidak
nyaman.cisewu yang biasanya asri segar dengan air yang melimpah ruah sesuai
dengan namanya kini di tengah kemarau yang panjang harus di landa kekeringan
sulit mencari air bersih,sungai-sungai yang mengalir di sepanjang kota kini
kering dan di penuhi tumpukan sampah.
Dimanakah cisewu yang aku kenal dulu??mungkinkah sudah
menghilang??akankah bisa kembali??
Aku selalu berharap semoga keadaan itu segera membaik.tulisan ini
hanyalah coretan kecil yang tidak akan ada manfaatnya jika tidak ada tindakan
untuk merubah.”lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali”
Mungkin memang benar keadaanya tidak separah itu tapi jika kita
biarkan mungkin akan lebih parah dari itu.ayo kita sayangi lingkungan kita
untuk anak cucu kita di masa yang akan datang!!!
0 komentar:
Posting Komentar